Rabu, 13 Juni 2012

kata2 hikmah



Hal terindah dari wanita adalah; Bukan saat ia tersenyum bahagia, tetapi saat air matanya jatuh dalam DOA. Bukan karna kata-katanya yg indah tapi saat bibirnya basah karna dzikrullah. Bukan karna kecantikan yg mempesona, tapi karna sujudnya pada Allah Azza Wa Jalla Bukan karna ke'elokan tubuhnya, tapi karna keteguhannya dalam menjaga AURAT.


Memang benar, sekarang sudah tak ada wanita sholehah yg setegar Khadijah, selembut Aisyah & seteguh siti Fatimah. Karna mereka adalah orang-orang terpilih oleh Allah Azza Wa Jalla & dijanjikan syurga. Namun Insya Allah sekarang masih ada wanita akhir Zaman yg ingin belajar berusaha menjadi wanita yg setegar Khadizah, selembut Aisyah & seteguh siti fatimah dgn mnjadikan mereka sbg tauladan, Insya Allah mereka adalah wanita yg tengah membaca tulisan ini.


Nasehat Nenek Yang Bijak


Seorang anak bertanya kepada neneknya yang sedang menulis sebuah surat.
“Nenek lagi menulis tentang pengalaman kita ya? atau tentang aku?”
Mendengar pertanyaan si cucu, sang nenek berhenti menulis dan berkata kepada cucunya,
“Sebenarnya nenek sedang menulis tentang kamu, tapi ada yang lebih penting dari isi tulisan ini yaitu pensil yang nenek pakai. Nenek harap kamu bakal seperti pensil ini ketika kamu besar nanti”, ujar si nenek lagi.Mendengar jawaban ini, si cucu kemudian melihat pensilnya dan bertanya kembali kepada si nenek ketika dia melihat tidak ada yang istimewa dari pensil yang nenek pakai.
“Tapi nek, sepertinya pensil itu sama saja dengan pensil yang lainnya”, Ujar si cucu.

Jangan Mencintai apa Adanya..!!!




Maka jadilah pecinta yang tidak akan pernah menyerah dan mengeluh dengan semua kekurangan, dan selalu berusahalah agar membuat diri menjadi yang terbaik tanpa kehilangan jati diri.

Aku mulai tidak nyaman dengan argument tersebut. Aku akui memang kenyataannya dicintai orang yang mencintai kita apa adanya adalah sebuah kenyamanan.

Namun sahabat, kita hidup bukan didalam dunia yang serba stabil, semua dinamis,semua tumbuh dan semua berubah. Salah satu keabadian didunia adalah perubahan. Apakah kita tetap sebagai tokoh “apa adanya” ??

Tanah liat akan menjadi guci bila dia berada ditangan perajin guci.
Besi akan menjadi pisau bila dia berada pada pemandai besi.
Untuk menjadikan guci yang indah, sering kali tanah liat dihujam pukulan.
Untuk menjadikan pisau yang tajam sering kali besi dihantam palu dan terbakar bara.

Jika perajin guci mencintai tanah liat apa adanya, maka yang ada hanya tanah liat. Dan takkkan pernah ada guci yang indah.
Jika pemandai besi mencintai apa adanya besi, yang ada hanya lempengan besi. Dan takkan ada pisau tajam.

Maka mencintailah untuk menemaninya dalam setiap proses kehidupan.
Dan libatkanlah cinta dalam keabadian perubahan.

sumber :: copast 
 

Copyright © 2008 Green Scrapbook Diary Designed by SimplyWP | Made free by Scrapbooking Software | Bloggerized by Ipiet Notez